Membangun Desa Berintegritas: Peran Tokoh Adat Sabuai dalam Pencegahan Korupsi

Sabuai - Tokoh adat Desa Sabuai, Bapak Hasan Basri, memberikan kesaksian mengenai upaya kolektif tokoh adat dalam mencegah tindak pidana korupsi di tingkat desa, sekaligus memastikan kepuasan masyarakat.

Dalam video ini, Bapak Hasan Basri menekankan bahwa peran utama tokoh adat adalah sebagai penjaga nilai-nilai moral, etika, dan tradisi lokal [00:22]. Nilai-nilai ini, yang mengutamakan kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, menjadi dasar fundamental untuk membentuk perilaku masyarakat dan aparatur desa agar menjauhi korupsi [00:31].

Korupsi sebagai Pelanggaran Berat Adat

Menurutnya, dalam hukum adat, mengambil sesuatu yang bukan haknya merupakan pelanggaran berat yang melanggar martabat diri dan kehormatan keluarga [00:52].

Upaya Nyata Pencegahan Korupsi di Desa Sabuai:

1. Mengutamakan Musyawarah: Tokoh adat dan rekan-rekan selalu mengadakan musyawarah untuk melaksanakan atau mengambil keputusan. Hal ini memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada kesepakatan bersama [01:16].

2. Mewujudkan Transparansi: Setelah mencapai kesepakatan, mereka selalu membuat berita acara sebagai dasar hukum dan sebagai bentuk transparansi dalam pelaksanaan kegiatan [01:33].

Pesan untuk Masyarakat

Bapak Hasan Basri mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga warisan leluhur. Dengan menanamkan kembali nilai-nilai adat dalam kehidupan sehari-hari, desa dapat memiliki perisai diri yang kuat dari segala bentuk korupsi [01:50]. Pencegahan korupsi dapat ditegakkan dengan menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan rasa malu bila berbuat yang kurang baik [02:03].

Melalui kerja sama antara tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Pemerintah Desa Sabuai, tujuan untuk membangun desa yang berintegritas dan mencerminkan semangat anti korupsi sesuai ajaran leluhur dapat tercapai [02:18].

Tonton video lengkapnya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=Q0pk5fa1rO0