Tokoh Masyarakat Sabuai: Mengedukasi Warga dengan Nilai Kejujuran dan Keterbukaan

Sabuai - Bapak Hadliah, salah satu tokoh masyarakat Desa Sabuai, menyampaikan pandangannya mengenai upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Sebagai figur yang dihormati dan memiliki pengaruh besar, tokoh masyarakat berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi [00:34].

Upaya pencegahan korupsi di Desa Sabuai berfokus pada edukasi dan keteladanan di tengah masyarakat.

Bentuk-Bentuk Edukasi Anti Korupsi yang Dilakukan Tokoh Masyarakat:

1. Sosialisasi Nilai Anti Korupsi dalam Kegiatan Desa: Tokoh masyarakat secara aktif menyampaikan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam setiap kegiatan, seperti musyawarah desa, pembagian bantuan, atau proyek pembangunan [00:52]. Ditekankan bahwa setiap dana desa harus digunakan sesuai peruntukannya dan dilaporkan secara terbuka kepada warga [01:26].

2. Pendidikan Moral dan Keteladanan: Dengan menjadi contoh nyata dalam sikap jujur dan sederhana, tokoh masyarakat memberikan teladan langsung kepada warga bahwa integritas adalah bagian dari budaya desa [01:43].

3. Dialog dan Diskusi Publik: Mengadakan pertemuan rutin atau forum warga untuk membahas bahaya korupsi dan cara masyarakat berperan aktif dalam pencegahan, termasuk melaporkan jika ada penyimpangan [01:59].

4. Mengintegrasikan Nilai Anti Korupsi dalam Tradisi Lokal: Tokoh masyarakat mengingatkan tentang nilai anti korupsi dengan mengaitkannya pada kearifan lokal, seperti pepatah adat atau nilai gotong royong, agar pesan moral lebih mudah diterima [02:25].

5. Kerja Sama Lintas Sektor: Melibatkan perangkat desa, tokoh agama, dan Karang Taruna untuk mengembangkan kampanye anti korupsi, seperti lomba slogan, drama desa, atau penyuluhan transparansi dana publik [02:59].

Upaya kolektif ini bertujuan untuk menjadikan integritas sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya Desa Sabuai.

Tonton video lengkapnya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=PCaojc7S70w